Jumat, 06 Mei 2016

Perkembangan Masa Remaja

Perkembangan Masa Remaja (Adolesen)
A.   Masa Pubertas
Masa pubertas adalah masa dimana anak-anak berubah menjadi makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Masa pubertas adalah masa setelah melewati masa kanak-kanak akhir. Seperti kata filsuf Yunani kuno Aristoteles dalam Historia Animalium : Sebagian besar pria mulai memproduksi sperma setelah usia 14 tahun. Pada saat yang sama rambut kemaluan mulai tumbuh… Pada saat yang sama payudara wanita mulai dari membesar dan baid mulai mengalir, cairan baid menyerupai darah segar…. Pada umumnya baid terjadi bilamana payudara sudah tumbuh setinggi dua jari.
Kemudian yang lebih penting adalah penekanannya pada perubahan-perubahan peri laku. Ia menguraikan bahwa anak perempuan yang sedang mengalami masa puber mudah marah, penuh gairah, sangat rajin, dan selalu memerlukan pengawasan  karena berkembangnya dorongan-dorongan seksual.
Masa puber juga merupakan masa perubahan setelah melewati masa kanak-kanak akhir dan mengalami perubahan yang cukup signifikan mulai dari segi fisik, seksualitas, sosial dan lain sebagainya.
1.      Perkembangan Fisik
Tinggi badan. Perubahan yang terjadi di masa puber adalah pada perrubahan bentuk tubuh, mulai dari tinggi, dan berat badan. Bagi anak lak-laki , permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh dimulai rata-rata pada usia 12,8 tahun dan berakhir rata-rata usia 15,3 tahun dengan puncaknya pada empat belas tahun. Sesudahnya, pertumbuhan berlangsung lampbat sampai usia dua puluh atau dua puluh satu. Sedangkan pada anak perempuan, dua tahun sebelum masa haid peningkatan rata-rata 2,5 inci. Jadi peningkatan keseluruhan penigkatan selama dua tahun haid adalah 5,5 inci. Karena periode pertumbuhan anak laki-laki lebih lama maka nak laki- laki lebih tinggi dari pada anak permpuan
Berat badan. Berat badan bertambah bukan hanya karena lemak saja, bisa juga di akibatkan karena tulang dan jaringan otot yang membesar. Kegemukan pada masa puber bagi anak laki-laki dan permpuan tidaklkah aneh. Antara usia sepuluh dan dua belas, di sekitar permulaan terjadi pertumbuhan pesat , anak cenderung menumpuk pada lemak di perut, di sekitar putting susu, di pinggul paha, di pipi, leher dan rahang. Pertambuhan berat pada anak perempuan terjadi saat dan sesudah haid, setelah itu pertumbuhan hanya sedikit. Kemudian pada anak laki-laki, pertambahan berat maksimum terjadi setahun atau dua tahun setelah anak perempuan, dan pada pucaknya pada usia enam belas tahun, kemudian pertumbuhannya hanya sedikit. Lemak ini biasanya menghilang setelah kematangan masa puber dan pertumbuhan pesat tinggi dimulai, meskipun ada sedikit yang menetap selama dua tahun lebih selama masa awal puber.
Tinggi badan. Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu dan ukuran pinggang bertambah. Pada awalnya pinggan nampak tinggi karena kaki menjadi lebih panjang dari pada badan. Anak laki-laki yang cepat matang biasanya memiliki pinggul yang lebih lebar dari pada anak yang lambat matangnya. Anak perempuan malah kebalikan dari anak laki-laki, anak permpuan yang lambat matang memiliki pinggul yang lebar dari  pada yang cepat matangnya.
2.      Psikoseksual
Primer. Perubahan seks primer yang terjadi pada laki-laki adalah pada testes yang terletak dalam scrotum, atau sac, diluar tubuh. Pada usia empat belas tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang, kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama satu atau dua tahun, setelah itu pertumbuhan menurun. Testes akan berkembang penuh pada usia dua puluh atau dua puluh satu. Setelah pertumbuhan pesat pada testes terjadi, maka selanjtnya adalah pertumbuhan pada penisnya yang meningkat dari panjang hingga besarnya. Kemudian jika reproduksi pria sudah matang maka pria akan mengalami mimpi basah. Kemudian pada perubahan seks primer dari perempuan adalah dengan ditandai dengan mulai matangnya ovarium (indung telur) sehingga menyebabkan fase atau proses menstruasi/ haid pada anak perempuan.
Sekunder. Ciri seks sekunder pada anak perumpan, yakni seperti pinggul yang menjadi bertambah lebar dan bulat akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit, kemudian ada payudara yang berkembang setelah pelebaran pada pinggul, pada payudara puting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih berisi dan lebih bulat hal ini dipengaruhi juga dengan banyak sedikitnya kelenjar lemak yang membentuk payudara, kemudian pada rambut, sama halnya dengan anak laki-laki, rambut-rambut halus mulai tumbuh pada area-area tertentu (ketiak, kemaluan, wajah) rambut-rambut halus ini mulai tampak setelah perempuan mengalami haid pada pertama kalinya, perubahan pada kulit,  kelenjar lemak, kelenjar keringat, dan otot sama halnya dengan anak laki-laki, kemudian yang terakhir pada suara, berubah menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
3.      Perkembangan Psikososial
Pada masa pubertas, anak laki-laki dan anak wanita di harapkan mampu menerima apa yang harus mereka kerjakan sebagai individu. Maksud tujuan di harapkannya bisa menerima adalah agar individu tersebut bisa mengerti dirinya sebagai laki-laki atau wanita. Pada anak laki-laki, tugas yang di embannya cukuplah berat seperti mendapatkan tekanan untuk harus tampil maskulin dan memegang tanggung jawab paling besar. Jika di lihat dalam masyarrakat tradisional, pria dihubungkan dengan keunggulan dan martabat. Sebelum masa akhir kanak-kanak berakhir sebagian besar anak laki-laki tidak saja menerima stereotip dari pria tradisional tetapi peran seksnya telah sedemikian rupa tergolongkan sehingga perilakunya mendekati stereotip ideal. Dengan demikian anak laki-laki mengalami masalah dalam menerima peran seks yang mendekati peran seks orang dewasa.
Pada anak perempuan penggolongan peran seks telah dilakukan sejak akhir masa kanak-kanaknya sama halnya dengan anak laki-laki. Pada masa puber mereka diharapkan menerima peran yang tidak menyenangkan dan kurang bermanfaat jika dibandingkan dengan peran yang dilakukan sebelumnya yang dapat menimbulkan beban psikologis bagi mereka. Seperti halnya ketidaknyamanan berkala yang dialami pada periode haid. Pada saat datangnya haid, memperbesar penolakan banyak anak perempuan untuk menerima peran seks wanita yang tradisional. Wanita yang lebih tua yang akan sering menganggap haid sebagai sebuah “kutukan” dan yang menekankan peranan haid dalam peran seks wanita.


4.      Perubahan Identitas
Anak laki-laki yang matang lebih awal akan lebih menguntungkan karena anak tersebuh akan memperoleh status dan marabat dalam kelompok teman-temannya, serta menambah martabatnya dimata anak perempuan. Sedangkan laki-laki yang matangnya terlambat anak akan cenderung lebih gelisah, tegang, memberontak serta menarik perhatian karena pola sosial perilaku yang seperti ini membuat anak kurang populer diantara teman-temannya.
Anak perempuan yang matangya lebih awal tidaklah menguntungkan anak tersebut karena perempuan yang matang lebih awal akan berperilaku lebih dewasa dan lebih berpengalaman, namun penampilan dan tindakannya dapat menimnbulkan suatu reputasi kegenitan seksual sehingga banyak mengalami salah langkah dengan teman-temannya. Sedangkan anak perempuan yang matangnya terlambat tidak begitu banyak mengalami gangguan psikologis.
Perempuan tidak selalu terlibat dalam pencarian status seperti laki-laki dan walaupun perempuan lebih berfikir tentang abnormalitasnya yang dicerminkan dalam perilaku malunya dan enggan karena perilaku ini dianggap sesuai dengan peran seksnya sehingga tidak menganggu reputasinya  seperti halnya anak laki-laki.
Anak yang cepat matang akan banyak menghadapi berbagai masalah tertentu yang tidak pernah dihadapi oleh anak yang lambat matang. Anak yang cepat matang yang disebabkan laju pertumbuhan besar tubuh sangat cepat, sehingga anak tidak mempunyai waktu untuk menguasainya. Perubahan anak yang lambat matang akan berjalan sangat lambat, sehingga anak punya cukup banyak waktu untuk belajar mengendalikan tubuhnya agar nantinya bisa mengendalikan tubuhnya.
Kemudian anak yang cepat matang biasanya kondisi emosionalnya terganggu oleh kekauan dan kejanggalannya sehingga walaupun berada para periode meninggnya emosi lebih sering terjdi dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang lambat matang tetapi anak yang lambat matang tidak akan pernah merasa khawatir apakah dia akan menjadi dewasa.

B.   Masa Remaja
Masa remaja adalah masa dimana individu sudah mengenal mana yang baik dan mana yang buruk. Masa remaja adalah salah satu masa yang dikatakan oleh Erickson yaitu sebagai masa pencarian identitas. Masa remaja juga bisa berarti masa perubahan dimana  masa itu individu remaja sudah mulai mengalami peningkatan emosi, perubahan secara fisik, dan lain sebagainya. Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama dalam hal-hal positif tertentu.
Perlu ditegaskan kembali bahwa tingkat kematangan usia psikologis dan usia realitas antara anak laki-laki dan anak perempuan sangat berbeda karena rata-rata anak laki-laki lebih lambat matang daripada anak perempuan. Maka laki-laki mengalami masa remaja awal lebih singkat. Awal usia remaja biasanya disebut dengan “usia belasan” meskipun remaja yang lebih tua sebenarnya masih tergolong “anak belasan tahun” sampai ia mencapai usia dua puluh tahunan.
1.      Perkembangan Fisik
a.      Secara Eksternal
Tinggi. Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, sedangkan anak laki-laki akan tumbuh tinggi yang matang pada usia sesudahnya, factor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi sangat beragam, salah satu diantaranya yaitu pemberian imunisasi, bayi yang pernah diberikan imunisasi akan tumbuh lebik baik dari bayi yang tidak diberi imunisasi, karena penyakit yang menjangkiti badan bayi akan mempengaruhi pertumbuhan.
Berat. Perubahan berat mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
Proporsi Tubuh. Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya anggota tubuh melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
Organ Seks. Baik organ seks pria maupun organ seks wanita akan mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja. Tetapi fungsinya belum matang hingga beberapa tahun kemudian.
Ciri-ciri Sekunder. Ciri-ciri seks skunder yang utama terutama pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja.
b.      Secara Internal
Sistem Pencernaan. Perut berbentuk panjang dan tidak lagi terlampau bernemtuk pipa, usu bertambah panjang dan bertambah besar, otot di perut dan dinding-dinding usus semakin bertambah tebal dan bertambah kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
Sistem Peredaran Darah. Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tuju belas hingga delapan belas beratnya duabelas kali lipat pada waktu lahir. Panjang dan tebal pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan apabila jantung juga sudah matang.
Sistem Pernapasan. Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuhbelas tahun. Sedangkan anak laki-laki akan mencapai tingkat kematangan beberapa tahun setelahnya.
Sistem Endokrin. Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matangsampai akhir masa remaja atau masa dewasa awal.
Jaringan Tubuh. Perkembangan kerangka rata-rata berhenti pada usia delapanbelas tahun. Jaringan, selain tulang. Terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang., khususnya bagi perkembangan jaringan otot.

2.      Perkembangan Psikososial
Kuatnya Pengaruh Kelompok Sebaya. Karena Individu remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama teman-teman sebagai satu kesatuan kelompok, maka dalam kelompok tersebut pasti individu itu bisa terpengaruh baik itu dari segi sikap, penampilan, minat, dan perilaku lebih besar pengaruhnya dari pada keluarga di rumah.
Pengelompokan Sosial Remaja. Remaja sering kali memiliki teman yang banyak, namun di balik teman-temannya yang banyak tersebut, individu remaja ini memiliki teman dekat. Misalkan saja untuk mencurahkan isi hatinya atau sekedar berbagi cerita, teman dekat ini biasanya hanya kisaran satu atau tiga orang. Kemudian remaja membuat kelompok kecil, kelompok ini biasanya diisi oleh teman dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun lama kelamaan bertambah jenis lagi. Kemudian remaja juga memiliki kelompok besar yang terdiri dari kelompok kecil dan kelompok teman dekat. Lalu ada kelompok yang terorganisir. Kelompok ini adalah hasil dari binaan orang yang lebih tua atau yang lebih berpengalaman seperti OSIS dan lainnya. Kemudian remaja sering membuat perkumpulan individu dengan memiliki jenis kelamin yang sama,  anggotanya memiliki minat yang sama yaitu menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku antisosial.
Minat Rekreasi Remaja. Ada banyak cara bagi remaja untuk membuang penat yang diinginkan adalah untuk berekreasi. Melalui permainan dan olahraga biasanya di lakukan oleh remaja laki-laki bagi mereka yang menyukai sepak bola dan bagi wanita yang menyukai voli. Remaja juga memiliki cara tersendiri untuk mereduksikan tegangannya dengan cara bersantai, bagi remaja laki-laki yang biasa melakukan “tour” keliling kota dan wanita yang biasanya shoping. Lalu kemudian ada juga yang menyalurkan lewat hobi misalkan dari yang memiliki hobi bermusik di salurkan pada bermain musik dan lain sebagainya.
Minat Sosial Yang Umum. Mnatnya terhadap pesta dengan teman lawan jenis pertama nampak sekitar usia tiga atau empat belaas tahun. Kemudian ini adalah minat sosial yang negative yang juga marak dilakukan individu remaja, yaitu minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kemudian munculah dari setiap individu remaja minat untuk menolong orang lain, entah itu terhadap keluarga sendiri atau teman, atau mungkin bisa jadi oranag yang tidak ia kenal. Lalu remaja juga mulai tertarik dengan peristiwa dunia baik itu peristiwa alam sampai sejarah yang ada di dunia ini. Dan kemudian muncullah juga pada diri individu itu kritik dan pembaruan, yang terjadi pada remaja wanita ini adalah kritik yang bersifat merusak, dan selalu mengadakan perubahan terhadap apa yang dipikirnya salah namun menurut oarng lain benar.
3.      Perubahan Identitas
Pada masa remaja penyesuaian diri dengan kelompok itu merupakan hal yang terpenting, kerena dengan hal tersebut remaja akan mendambakan identitas diri dan merasa tidak puas lagi terhadap temannya dalam segala hal. Erikson menyatakan bahwa “identitas diri yang dicari remaja itu berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat,. Apakah ia masih seorang anak atau sorang dewasa? apakah ia dapat menjadi sorang suami ataupun ayah? Apakah ia mampu percaya diri sekalipun latar belang ras, agama atau nasionalnya yang membuat beberapa orang meredahkannya ? secara keseluruhan apakah ia akan gagal atau berhasil?”. Erikson juga mejelaskan bagaimana pencarian identitas dapat memperngaruhi perilaku remaja “ remaja selalu siap untuk mendapatkan idola dan ideal mereka sebagai pembingbing dalam mencapai identitas akhir,identifikasi yang sekarang terjadi dalam bentuk identitas ego adalah lebih dari sekedar penjumblahan identifikasi masa anak anak”. Cara untuk mengangkat diri sendiri sebagai individu adalah dengan menggunakan simbol status karena dengan simbol status remaja dapat menarik perhatian pada diri sendiri supaya dapa dipandang sebagai individu dan pada  saat yang bersamaan remaja juga mempertahankan identitas dirinya dalamkelompok sebayanya.
Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, dimana setiap perkembangan remaja stereotip sangat memperngaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Stereotip berfungsi sebagai cermin yang sudah ditegakkan oleh masyarakat untuk remaja dan bisa menggambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat-laun akan dianggap sebagai gambar yang asli untuk para remaja, sehingga remaja akan membentuk perilaku yang sesuai dengan gambaran ini.
Masa remaja merupakan masa yang tidak relistik karena biasanya remja mempunyai cita-cita yang tidak realistik yang bisa menyebabkanmeningginya emosi karena semakin tidak realistik cita-citanya maka remaja semakin marah kerna ia merasa kecewa dan sakit hati kalo cita-citanya tidak tercapai. Akan tetapi dengan bertambahnya pengalaman priadi dan pengalaman sosial remaja akan dapat meningatkan kemampuan untuk berfikir rasional, remaja akan memandang keluarganya ,teman-temannya  dan dirinya sendiri lebih realistik, sehingga remaja tidak merasa kecewa yang begitu dalam.

Masa remaja sebagai ambang dewasa diaman remja muali merasa gelisah meniggalkan streotip dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah mulai dewasa sehingga mereka akan berperikalaku sesuai status dewasan yaitu degan cara merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, minum muniman keras dan terlibat dalam perbuatan seks  karena mereka menganggap perilaku itu memberikan citra yang ingin merka inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar