Perkembangan Masa Remaja (Adolesen)
A.
Masa
Pubertas
Masa pubertas adalah
masa dimana anak-anak berubah menjadi makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.
Masa pubertas adalah masa setelah melewati masa kanak-kanak akhir. Seperti kata
filsuf Yunani kuno Aristoteles dalam Historia
Animalium : Sebagian besar pria mulai
memproduksi sperma setelah usia 14 tahun. Pada saat yang sama rambut kemaluan
mulai tumbuh… Pada saat yang sama payudara wanita mulai dari membesar dan baid
mulai mengalir, cairan baid menyerupai darah segar…. Pada umumnya baid terjadi
bilamana payudara sudah tumbuh setinggi dua jari.
Kemudian yang lebih
penting adalah penekanannya pada perubahan-perubahan peri laku. Ia menguraikan
bahwa anak perempuan yang sedang mengalami masa puber mudah marah, penuh
gairah, sangat rajin, dan selalu memerlukan pengawasan karena berkembangnya dorongan-dorongan
seksual.
Masa puber juga merupakan
masa perubahan setelah melewati masa kanak-kanak akhir dan mengalami perubahan
yang cukup signifikan mulai dari segi fisik, seksualitas, sosial dan lain
sebagainya.
1.
Perkembangan
Fisik
Tinggi
badan. Perubahan yang terjadi di masa puber
adalah pada perrubahan bentuk tubuh, mulai dari tinggi, dan berat badan. Bagi
anak lak-laki , permulaan periode pertumbuhan pesat tinggi tubuh dimulai
rata-rata pada usia 12,8 tahun dan berakhir rata-rata usia 15,3 tahun dengan
puncaknya pada empat belas tahun. Sesudahnya, pertumbuhan berlangsung lampbat
sampai usia dua puluh atau dua puluh satu. Sedangkan pada anak perempuan, dua
tahun sebelum masa haid peningkatan rata-rata 2,5 inci. Jadi peningkatan
keseluruhan penigkatan selama dua tahun haid adalah 5,5 inci. Karena periode
pertumbuhan anak laki-laki lebih lama maka nak laki- laki lebih tinggi dari
pada anak permpuan
Berat
badan. Berat badan bertambah bukan hanya karena lemak
saja, bisa juga di akibatkan karena tulang dan jaringan otot yang membesar.
Kegemukan pada masa puber bagi anak laki-laki dan permpuan tidaklkah aneh.
Antara usia sepuluh dan dua belas, di sekitar permulaan terjadi pertumbuhan
pesat , anak cenderung menumpuk pada lemak di perut, di sekitar putting susu,
di pinggul paha, di pipi, leher dan rahang. Pertambuhan berat pada anak
perempuan terjadi saat dan sesudah haid, setelah itu pertumbuhan hanya sedikit.
Kemudian pada anak laki-laki, pertambahan berat maksimum terjadi setahun atau
dua tahun setelah anak perempuan, dan pada pucaknya pada usia enam belas tahun,
kemudian pertumbuhannya hanya sedikit. Lemak ini biasanya menghilang setelah
kematangan masa puber dan pertumbuhan pesat tinggi dimulai, meskipun ada
sedikit yang menetap selama dua tahun lebih selama masa awal puber.
Tinggi
badan. Badan yang kurus dan panjang mulai melebar di
bagian pinggul dan bahu dan ukuran pinggang bertambah. Pada awalnya pinggan
nampak tinggi karena kaki menjadi lebih panjang dari pada badan. Anak laki-laki
yang cepat matang biasanya memiliki pinggul yang lebih lebar dari pada anak
yang lambat matangnya. Anak perempuan malah kebalikan dari anak laki-laki, anak
permpuan yang lambat matang memiliki pinggul yang lebar dari pada yang cepat matangnya.
2.
Psikoseksual
Primer. Perubahan seks
primer yang terjadi pada laki-laki adalah pada testes yang terletak dalam
scrotum, atau sac, diluar tubuh. Pada usia empat belas tahun baru sekitar 10%
dari ukuran matang, kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama satu atau dua
tahun, setelah itu pertumbuhan menurun. Testes akan berkembang penuh pada usia
dua puluh atau dua puluh satu. Setelah pertumbuhan pesat pada testes terjadi,
maka selanjtnya adalah pertumbuhan pada penisnya yang meningkat dari panjang
hingga besarnya. Kemudian jika reproduksi pria sudah matang maka pria akan
mengalami mimpi basah. Kemudian pada perubahan seks primer dari perempuan
adalah dengan ditandai dengan
mulai matangnya ovarium (indung telur) sehingga menyebabkan fase atau proses
menstruasi/ haid pada anak perempuan.
Sekunder.
Ciri seks sekunder pada anak
perumpan, yakni seperti pinggul yang menjadi bertambah lebar dan bulat akibat
membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit, kemudian ada
payudara yang berkembang setelah pelebaran pada pinggul, pada payudara puting
susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara
menjadi lebih berisi dan lebih bulat hal ini dipengaruhi juga dengan banyak
sedikitnya kelenjar lemak yang membentuk payudara, kemudian pada rambut, sama
halnya dengan anak laki-laki, rambut-rambut halus mulai tumbuh pada area-area
tertentu (ketiak, kemaluan, wajah) rambut-rambut halus ini mulai tampak setelah
perempuan mengalami haid pada pertama kalinya, perubahan pada kulit, kelenjar lemak, kelenjar keringat, dan otot
sama halnya dengan anak laki-laki, kemudian yang terakhir pada suara, berubah
menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
3.
Perkembangan
Psikososial
Pada masa pubertas, anak laki-laki dan anak wanita
di harapkan mampu menerima apa yang harus mereka kerjakan sebagai individu.
Maksud tujuan di harapkannya bisa menerima adalah agar individu tersebut bisa
mengerti dirinya sebagai laki-laki atau wanita. Pada anak laki-laki, tugas yang
di embannya cukuplah berat seperti mendapatkan tekanan untuk harus tampil
maskulin dan memegang tanggung jawab paling besar. Jika di lihat dalam
masyarrakat tradisional, pria dihubungkan
dengan keunggulan dan martabat. Sebelum masa akhir kanak-kanak berakhir
sebagian besar anak laki-laki tidak saja menerima stereotip dari pria
tradisional tetapi peran seksnya telah sedemikian rupa tergolongkan sehingga
perilakunya mendekati stereotip ideal. Dengan demikian anak laki-laki mengalami
masalah dalam menerima peran seks yang mendekati peran seks orang dewasa.
Pada anak perempuan
penggolongan peran seks telah dilakukan sejak akhir masa kanak-kanaknya sama
halnya dengan anak laki-laki. Pada masa puber mereka diharapkan menerima peran
yang tidak menyenangkan dan kurang bermanfaat jika dibandingkan dengan peran
yang dilakukan sebelumnya yang dapat menimbulkan beban psikologis bagi mereka.
Seperti halnya ketidaknyamanan berkala yang dialami pada periode haid. Pada saat
datangnya haid, memperbesar penolakan banyak anak perempuan untuk menerima
peran seks wanita yang tradisional. Wanita yang lebih tua yang akan sering
menganggap haid sebagai sebuah “kutukan” dan yang menekankan peranan haid dalam
peran seks wanita.
4.
Perubahan Identitas
Anak laki-laki yang matang lebih awal akan
lebih menguntungkan karena anak tersebuh akan memperoleh status dan marabat
dalam kelompok teman-temannya, serta menambah martabatnya dimata anak perempuan.
Sedangkan laki-laki yang matangnya terlambat anak akan cenderung lebih gelisah,
tegang, memberontak serta menarik perhatian karena pola sosial perilaku yang
seperti ini membuat anak kurang populer diantara teman-temannya.
Anak perempuan yang matangya lebih awal
tidaklah menguntungkan anak tersebut karena perempuan yang matang lebih awal
akan berperilaku lebih dewasa dan lebih berpengalaman, namun penampilan dan
tindakannya dapat menimnbulkan suatu reputasi kegenitan seksual sehingga banyak
mengalami salah langkah dengan teman-temannya. Sedangkan anak perempuan yang
matangnya terlambat tidak begitu banyak mengalami gangguan psikologis.
Perempuan tidak selalu terlibat dalam pencarian
status seperti laki-laki dan walaupun perempuan lebih berfikir tentang
abnormalitasnya yang dicerminkan dalam perilaku malunya dan enggan karena
perilaku ini dianggap sesuai dengan peran seksnya sehingga tidak menganggu
reputasinya seperti halnya anak
laki-laki.
Anak yang cepat matang akan banyak menghadapi
berbagai masalah tertentu yang tidak pernah dihadapi oleh anak yang lambat
matang. Anak yang cepat matang yang disebabkan laju pertumbuhan besar tubuh
sangat cepat, sehingga anak tidak mempunyai waktu untuk menguasainya. Perubahan
anak yang lambat matang akan berjalan sangat lambat, sehingga anak punya cukup
banyak waktu untuk belajar mengendalikan tubuhnya agar nantinya bisa
mengendalikan tubuhnya.
Kemudian anak yang cepat matang biasanya
kondisi emosionalnya terganggu oleh kekauan dan kejanggalannya sehingga
walaupun berada para periode meninggnya emosi lebih sering terjdi dengan
intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang lambat matang tetapi
anak yang lambat matang tidak akan pernah merasa khawatir apakah dia akan
menjadi dewasa.
B.
Masa
Remaja
Masa remaja adalah masa dimana individu
sudah mengenal mana yang baik dan mana yang buruk. Masa remaja adalah salah
satu masa yang dikatakan oleh Erickson yaitu sebagai masa pencarian identitas.
Masa remaja juga bisa berarti masa perubahan dimana masa itu individu remaja sudah mulai
mengalami peningkatan emosi, perubahan secara fisik, dan lain sebagainya. Secara
psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama dalam
hal-hal positif tertentu.
Perlu ditegaskan kembali bahwa tingkat
kematangan usia psikologis dan usia realitas antara anak laki-laki dan anak
perempuan sangat berbeda karena rata-rata anak laki-laki lebih lambat matang
daripada anak perempuan. Maka laki-laki mengalami masa remaja awal lebih
singkat. Awal usia remaja biasanya disebut dengan “usia belasan” meskipun remaja yang lebih tua sebenarnya masih
tergolong “anak belasan tahun” sampai
ia mencapai usia dua puluh tahunan.
1.
Perkembangan
Fisik
a. Secara
Eksternal
Tinggi.
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan
belas tahun, sedangkan anak laki-laki akan tumbuh tinggi yang matang pada usia
sesudahnya, factor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi sangat beragam, salah
satu diantaranya yaitu pemberian imunisasi, bayi yang pernah diberikan
imunisasi akan tumbuh lebik baik dari bayi yang tidak diberi imunisasi, karena
penyakit yang menjangkiti badan bayi akan mempengaruhi pertumbuhan.
Berat. Perubahan
berat mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan
sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit
lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
Proporsi Tubuh. Berbagai
anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya
anggota tubuh melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan
terlalu panjang.
Organ
Seks. Baik organ seks pria maupun organ seks wanita akan
mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja. Tetapi fungsinya belum
matang hingga beberapa tahun kemudian.
Ciri-ciri Sekunder. Ciri-ciri
seks skunder yang utama terutama pada tingkat perkembangan yang matang pada
akhir masa remaja.
b. Secara
Internal
Sistem
Pencernaan. Perut berbentuk panjang dan tidak lagi
terlampau bernemtuk pipa, usu bertambah panjang dan bertambah besar, otot di
perut dan dinding-dinding usus semakin bertambah tebal dan bertambah kuat, hati
bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
Sistem Peredaran Darah.
Jantung
tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tuju belas hingga delapan belas
beratnya duabelas kali lipat pada waktu lahir. Panjang dan tebal pembuluh darah
meningkat dan mencapai tingkat kematangan apabila jantung juga sudah matang.
Sistem
Pernapasan. Kapasitas paru-paru anak perempuan
hampir matang pada usia tujuhbelas tahun. Sedangkan anak laki-laki akan
mencapai tingkat kematangan beberapa tahun setelahnya.
Sistem Endokrin. Kegiatan
gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara
dari seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks
berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matangsampai akhir
masa remaja atau masa dewasa awal.
Jaringan
Tubuh. Perkembangan kerangka rata-rata berhenti pada usia
delapanbelas tahun. Jaringan, selain tulang. Terus berkembang sampai tulang
mencapai ukuran matang., khususnya bagi perkembangan jaringan otot.
2.
Perkembangan
Psikososial
Kuatnya
Pengaruh Kelompok Sebaya. Karena Individu remaja lebih banyak
berada diluar rumah bersama teman-teman sebagai satu kesatuan kelompok, maka
dalam kelompok tersebut pasti individu itu bisa terpengaruh baik itu dari segi
sikap, penampilan, minat, dan perilaku lebih besar pengaruhnya dari pada
keluarga di rumah.
Pengelompokan
Sosial Remaja. Remaja sering kali memiliki teman yang
banyak, namun di balik teman-temannya yang banyak tersebut, individu remaja ini
memiliki teman dekat. Misalkan saja untuk mencurahkan isi hatinya atau sekedar
berbagi cerita, teman dekat ini biasanya hanya kisaran satu atau tiga orang.
Kemudian remaja membuat kelompok kecil, kelompok ini biasanya diisi oleh teman
dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun lama kelamaan bertambah jenis lagi.
Kemudian remaja juga memiliki kelompok besar yang terdiri dari kelompok kecil
dan kelompok teman dekat. Lalu ada kelompok yang terorganisir. Kelompok ini
adalah hasil dari binaan orang yang lebih tua atau yang lebih berpengalaman
seperti OSIS dan lainnya. Kemudian remaja sering membuat perkumpulan individu
dengan memiliki jenis kelamin yang sama,
anggotanya memiliki minat yang sama yaitu menghadapi penolakan
teman-teman melalui perilaku antisosial.
Minat
Rekreasi Remaja. Ada banyak cara bagi remaja untuk
membuang penat yang diinginkan adalah untuk berekreasi. Melalui permainan dan
olahraga biasanya di lakukan oleh remaja laki-laki bagi mereka yang menyukai
sepak bola dan bagi wanita yang menyukai voli. Remaja juga memiliki cara
tersendiri untuk mereduksikan tegangannya dengan cara bersantai, bagi remaja
laki-laki yang biasa melakukan “tour” keliling kota dan wanita yang biasanya
shoping. Lalu kemudian ada juga yang menyalurkan lewat hobi misalkan dari yang
memiliki hobi bermusik di salurkan pada bermain musik dan lain sebagainya.
Minat
Sosial Yang Umum. Mnatnya terhadap pesta dengan teman
lawan jenis pertama nampak sekitar usia tiga atau empat belaas tahun. Kemudian
ini adalah minat sosial yang negative yang juga marak dilakukan individu
remaja, yaitu minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kemudian munculah
dari setiap individu remaja minat untuk menolong orang lain, entah itu terhadap
keluarga sendiri atau teman, atau mungkin bisa jadi oranag yang tidak ia kenal.
Lalu remaja juga mulai tertarik dengan peristiwa dunia baik itu peristiwa alam
sampai sejarah yang ada di dunia ini. Dan kemudian muncullah juga pada diri individu
itu kritik dan pembaruan, yang terjadi pada remaja wanita ini adalah kritik
yang bersifat merusak, dan selalu mengadakan perubahan terhadap apa yang
dipikirnya salah namun menurut oarng lain benar.
3.
Perubahan
Identitas
Pada masa remaja penyesuaian diri dengan
kelompok itu merupakan hal yang terpenting, kerena dengan hal tersebut remaja
akan mendambakan identitas diri dan merasa tidak puas lagi terhadap temannya
dalam segala hal. Erikson menyatakan bahwa “identitas diri yang dicari
remaja itu berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam
masyarakat,. Apakah ia masih seorang anak atau sorang dewasa? apakah ia dapat
menjadi sorang suami ataupun ayah? Apakah ia mampu percaya diri sekalipun latar
belang ras, agama atau nasionalnya yang membuat beberapa orang meredahkannya ?
secara keseluruhan apakah ia akan gagal atau berhasil?”. Erikson juga
mejelaskan bagaimana pencarian identitas dapat memperngaruhi perilaku remaja “
remaja selalu siap untuk mendapatkan idola dan ideal mereka sebagai pembingbing
dalam mencapai identitas akhir,identifikasi yang sekarang terjadi dalam bentuk
identitas ego adalah lebih dari sekedar penjumblahan identifikasi masa anak
anak”. Cara untuk mengangkat diri sendiri sebagai individu adalah dengan
menggunakan simbol status karena dengan simbol status remaja dapat menarik
perhatian pada diri sendiri supaya dapa dipandang sebagai individu dan
pada saat yang bersamaan remaja juga
mempertahankan identitas dirinya dalamkelompok sebayanya.
Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan
ketakutan, dimana setiap perkembangan remaja stereotip sangat memperngaruhi
konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya sendiri. Stereotip berfungsi
sebagai cermin yang sudah ditegakkan oleh masyarakat untuk remaja dan bisa
menggambarkan citra diri remaja sendiri yang lambat-laun akan dianggap sebagai
gambar yang asli untuk para remaja, sehingga remaja akan membentuk perilaku
yang sesuai dengan gambaran ini.
Masa remaja merupakan masa yang tidak relistik
karena biasanya remja mempunyai cita-cita yang tidak realistik yang bisa
menyebabkanmeningginya emosi karena semakin tidak realistik cita-citanya maka
remaja semakin marah kerna ia merasa kecewa dan sakit hati kalo cita-citanya
tidak tercapai. Akan tetapi dengan bertambahnya pengalaman priadi dan pengalaman
sosial remaja akan dapat meningatkan kemampuan untuk berfikir rasional, remaja
akan memandang keluarganya ,teman-temannya
dan dirinya sendiri lebih realistik, sehingga remaja tidak merasa kecewa
yang begitu dalam.
Masa remaja sebagai ambang dewasa diaman remja
muali merasa gelisah meniggalkan streotip dan untuk memberikan kesan bahwa
mereka sudah mulai dewasa sehingga mereka akan berperikalaku sesuai status
dewasan yaitu degan cara merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, minum
muniman keras dan terlibat dalam perbuatan seks
karena mereka menganggap perilaku itu memberikan citra yang ingin merka
inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar